Fenomena Bekasi Berkabut Akhir Juni 2025, BMKG dan BRIN Jelaskan Penyebabnya


Fenomena berkabut yang melanda Kota Bekasi pada akhir Juni 2025 mendapat perhatian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kedua lembaga ini menegaskan bahwa kondisi kabut tersebut disebabkan oleh faktor cuaca dan bukan akibat polusi udara seperti yang banyak diduga masyarakat. Fenomena ini muncul karena adanya kelembapan tinggi dan suhu dingin yang membentuk kabut tebal di sejumlah wilayah Bekasi.

BMKG menjelaskan bahwa kabut yang terbentuk berasal dari proses pendinginan udara di malam hari yang cukup drastis. Kondisi ini menyebabkan uap air di udara mengembun menjadi partikel kabut. BRIN menambahkan bahwa fenomena ini bersifat alami dan sementara, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap kualitas udara maupun kesehatan masyarakat secara umum.

Pemerintah daerah dan BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mengaitkan kabut ini dengan pencemaran udara yang biasanya disebabkan oleh emisi kendaraan atau pabrik. Masyarakat juga disarankan untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca dan memakai perlindungan diri saat beraktivitas di luar ruangan jika kabut masih terjadi. Fenomena ini diprediksi akan berangsur hilang seiring perubahan cuaca dan meningkatnya suhu udara di beberapa hari ke depan.