Wali Kota Bekasi: Sebutan “Raja” Untuk Gubernur Dedi Mulyadi Hanya Bentuk Dekat dan Hormat



Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan penjelasan setelah videonya yang menyebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai “Raja” viral di media sosial. Tri menegaskan bahwa panggilan tersebut bukan bermaksud hierarki kekuasaan, melainkan strategi komunikatif untuk mendekatkan diri serta bentuk penghormatan.

Menurut Tri, sapaan yang santai seperti “bro” kerap ia gunakan sehari-hari kepada warga agar tercipta hubungan yang mudah dan akrab. Begitu pula kepada Dedi Mulyadi, istilah “Raja” digunakan sebagai cara menghormati dan memperkuat komunikasi dua arah antara pimpinan daerah di Provinsi dan Kota Bekasi.

Tri juga menyebut bahwa gaya sapaan tersebut tidak sekadar miliknya—wakil wali kota Abdul Harris Bobihoe hingga pejabat Pemprov Jabar juga menggunakan panggilan serupa untuk Meredakan jarak formal dan mempermudah interaksi resmi.

Dalam video rapat internalnya, Tri menjelaskan bahwa ia rutin melaporkan perkembangan program dan kinerja pemerintahan kepada Dedi Mulyadi setiap pagi. “Pagi tadi saya lapor ke ‘Raja' ,saya laporkan teman-teman lurah, saya lapor ke Pak Wakil juga,” ungkapnya.

Tri menegaskan, sapaan ini bukan simbol kekuasaan, melainkan cara membangun hubungan kerja yang cair dan terbuka. “Hubungannya sudah kayak pertemanan, persahabatan, dan jadi tidak ada sekat,” ujarnya.