H. Bahrum Rangkuti, Maestro Topeng Bekasi yang Menjaga Warisan Budaya

 


Di tengah hiruk pikuk perkembangan kota Bekasi yang semakin modern, nama H. Bahrum Rangkuti tetap dikenal sebagai sosok yang teguh menjaga akar budaya daerahnya. Ia adalah maestro seni tradisional, khususnya Topeng Bekasi, yang hingga kini menjadi salah satu identitas penting bagi masyarakat Bekasi. Sejak muda, Bahrum sudah akrab dengan musik gamelan, tari, dan teater rakyat. Bakat seninya semakin terasah karena tumbuh di lingkungan yang dekat dengan kehidupan kesenian tradisional. Dari situlah ia jatuh hati pada Topeng Bekasi, sebuah seni pertunjukan yang memadukan tari, musik, dan lakon cerita dengan sentuhan khas Bekasi.

Bahrum Rangkuti bukan hanya seorang seniman, tetapi juga seorang guru dan pelestari budaya. Ia mendirikan sanggar seni yang menjadi tempat belajar bagi anak-anak muda Bekasi. Di sanggar ini, mereka tidak hanya berlatih menari dan memainkan musik tradisional, tetapi juga diajarkan makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Bahrum percaya, melestarikan budaya tidak cukup hanya dengan pementasan, melainkan juga dengan menanamkan pemahaman mendalam agar generasi berikutnya memiliki rasa memiliki terhadap warisan leluhur.

Kontribusinya dalam menghidupkan kesenian rakyat begitu besar. Selain Topeng Bekasi, ia juga aktif membina kelompok Lenong Bekasi, teater rakyat yang dikenal dengan humor segar sekaligus kritik sosialnya. Lewat pertunjukan lenong, masyarakat dapat bercermin pada kehidupan sehari-hari dengan cara yang ringan namun penuh makna. Kehadiran Bahrum dan kelompok seninya membuat kesenian Bekasi tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi media pendidikan dan refleksi sosial.

Dedikasi Bahrum tidak berhenti di lingkup lokal. Ia sering mengajak murid-muridnya tampil dalam berbagai festival budaya, baik di tingkat daerah maupun nasional. Dari panggung-panggung itu, seni Topeng dan Lenong Bekasi dikenal lebih luas, bahkan oleh masyarakat luar Jawa Barat. Upayanya memperkenalkan kesenian tradisional ini dianggap sebagai bagian penting dari pelestarian budaya nasional. Berkat kerja kerasnya, nama Bekasi tidak hanya diingat sebagai kota industri, tetapi juga sebagai daerah yang memiliki kekayaan budaya yang patut dibanggakan.

Bahrum Rangkuti sering dijuluki “Maestro Topeng Bekasi” karena perannya yang sangat besar dalam menjaga keberlangsungan seni ini. Di tengah derasnya arus modernisasi, ia tetap konsisten menempatkan seni tradisi sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat. Ia meyakini bahwa tanpa budaya, sebuah kota akan kehilangan jati dirinya. Karena itu, meski tidak jarang menghadapi tantangan berupa minimnya dukungan, ia tetap melanjutkan perjuangan untuk menjaga seni tradisional Bekasi agar tetap hidup.

Melalui perjalanan hidupnya, Bahrum Rangkuti memberi teladan bahwa menjaga budaya adalah tanggung jawab bersama. Sosoknya menjadi bukti nyata bahwa satu orang dengan tekad dan kecintaan mendalam bisa memberi pengaruh besar bagi identitas suatu daerah. Berkat Bahrum, Topeng Bekasi dan kesenian rakyat lainnya tidak tenggelam oleh zaman, melainkan terus hidup sebagai kebanggaan masyarakat Bekasi.