UMKM Kota Bekasi Diingatkan Waspadai Penipuan Bermodus Pesanan Fiktif Mengatasnamakan Dinas


BEKASI — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bekasi diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya modus penipuan yang mengatasnamakan instansi pemerintah. Salah satu kasus terbaru adalah pemesanan barang fiktif yang mencatut nama Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Bekasi.

Kasus ini dinilai berpotensi menimbulkan kerugian materiil sekaligus psikologis bagi pelaku UMKM. Di tengah upaya pemulihan ekonomi, setiap pesanan menjadi harapan bagi pelaku usaha untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya. Namun, harapan tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Dispora Kota Bekasi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan pemesanan barang secara informal melalui pesan singkat pribadi. Pencatutan nama instansi tersebut, menurut Dispora, tidak hanya merugikan UMKM, tetapi juga mencederai nama baik lembaga pemerintahan.

“Kami turut prihatin atas kejadian ini. Kami memahami betul perjuangan para pelaku UMKM. Di sisi lain, nama institusi kami juga disalahgunakan untuk tindakan yang merugikan masyarakat,” ujar Arwani Kepala Dinas Dispora Kota Bekasi

Sebagai langkah pencegahan, Dispora mengimbau masyarakat untuk memahami mekanisme pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan. Setiap transaksi resmi, kata dia, selalu melalui prosedur administrasi yang jelas dan terdokumentasi, bukan sekadar komunikasi melalui aplikasi pesan instan.

Pihak dinas juga membuka ruang konfirmasi bagi pelaku usaha yang menerima pesanan mengatasnamakan instansi pemerintah. Masyarakat diminta tidak ragu mendatangi kantor dinas atau menghubungi kanal resmi sebelum memproses pesanan.

Selain itu, pelaku UMKM diingatkan untuk memastikan keberadaan dokumen pendukung seperti surat pesanan resmi atau perjanjian kerja sama (SPK) dalam setiap transaksi dengan pemerintah.

Dispora berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bersama agar pelaku UMKM tetap semangat menjalankan usaha, namun dengan tingkat kehati-hatian yang lebih tinggi. Edukasi dan kewaspadaan dinilai menjadi kunci untuk menjaga iklim usaha yang aman dan kondusif di Kota Bekasi.